Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Kamis, 10 Februari 2011

Labirin Cintaku (c e r p e n . s a y a :D)

Labirin Cintaku
- Dyaa Bobates -


Cantik, menarik, sexy, cerdas, kaya dan royal. Siapa yang nggak klepek-klepek sama cewek yang punya tipe seperti itu? Wah, kagak nahan, deh! Cantik? Pastinya. Menarik? Iya dong! Sexy? Buanget deh! Cerdas, kaya dan royal? Wuih, mampus gila. Tipe yang bener-bener jadi inceran empuk bagi para pemangsa cinta, kaum Adam. Dan ternyata, tipe-tipe itu memang ada pada ciptaan Tuhan yang satu ini. Ckckck

Yeah…
Aku!!! Namaku Bintang. Aku itu cewek cantik, sexy, cerdas, kaya, royal dan masih banyak lagi. Aku orangnya memang PD. Semua cowok pada naksir sama aku. Wajarlah, aku selalu welcome gitu sama cowok. Dengan orangtua yang selalu mensupport kegiatanku, aku jadi bisa mengembangkan bakat dan kreatifitas di bidang apapun. Makanya, aku selalu di sapa “Si Bintang Kampus”. Akan tetapi dibalik itu semua, aku terkadang merasa kesepian. Orangtuaku sering ke luar kota ngurusin kerjaan kantor yang menumpuk. Akupun selalu tinggal sendiri dirumah yang luasnya ± 2 hektar lebih. Tapi nggak apalah, aku juga punya si Mbok, Bibi cuci baju, Abang kebun, Paklek satpam, Om sopir, Tante yang suka masak dan Ibu yang tiap pagi selalu ke pasar.

Aku nggak kebayang kalo aku hidup sendiri. Walaupun diluar sana, aku punya cowok yang keren, pinter, royal dan pastinya setia. Nama pacar aku hampir sama dengan nama sahabat aku. Sahabatku namanya Adhi, sedangkan pacarku namanya Aldhi. Aku sudah 2 tahun, 22 hari pacaran sama Aldhi.

Aldhi, menurutku ia merupakan jodoh yang tepat, yang diberikan Allah untukku. Tapi, Adhi selalu bilang untuk tidak mempercayai hal itu. Adhi ingin aku putus dengan Aldhi dan aku harus menjadi akhwat solehah yang berjilbab panjang serta menginginkan cinta hanya semata karena Allah. Aku tidak mau seperti itu. Aku membantah keras perkataan Adhi dan tidak memperdulikannya. Akupun memutuskan untuk mengakhiri persahabatan yang sudah terjalin sejak kecil. Padahal, Adhi itu orangnya baik dan bisa dibilang, Adhi merupakan ikhwan yang soleh. Tapi aku telah salah langkah. Aku sudah tidak mau bersahabat dengannya.

***

Keesokan harinya di salah satu mall di ibukota.

“Ya ampun, Beb! Itu tasnya unyu banget. Udah gitu warna merah pula. Keren deh, Beb. Aku jadi suka tas itu.” Pintaku kepada Aldhi ketika lagi jalan-jalan di mall.

“Bebeb, apa sih yang nggak buat kamu. Ambil aja.” Jawab Aldhi.

“Ih, sumpah deh, Beb. Aku bangga banget punya cowok kayak kamu, Beb. Makasih ya, Beb.” Ujarku dengan senangnya.

“Iya, Bebeb. Aku juga bangga sama kamu. Malahan aku beruntung udah di kasih kamu. Kamu itu wanita terindah yang pernah kutemui!” Ucap Aldhi dengan kata-katanya yang maut.

“So sweet. Beb, kalo udah beli tas, kita makan di tempat biasa ya?” Tanyaku.

“Hmmm, okedeh Beb. Aku juga udah lumayan laper nih.” Ujar Aldhi.

Kamipun makan di salah satu resto termahal di mall yang kami kunjungi. Resto tersebut merupakan resto langganan aku dan Aldhi. Makanan dan pelayanannya memang excellent. Tak ada prasangka buruk sedikitpun yang aku pikirkan selama berjalan dengan Aldhi hari ini. Tapi yang buat bingung dan bete, handphonenya Aldhi selalu berdering. Kalo aku tanya, pasti Aldhi selalu jawab temennya yang di kampus mau pinjem uang. Tapi aku rada-rada nggak yakin gitu sama Aldhi.

Sebelum makan, biasanya Aldhi pergi ke toilet. Untungnya si Aldhi ke toilet kali ini. Jadi, aku bisa memeriksa handphonenya sebentar yang dari tadi berisik nonstop. Aku kan orangnya mudah penasaran gitu dengan sesuatu yang menimpaku. Aku yakin pasti ada apa-apanya di handphone itu. Ketika aku aktifin handphonenya, kok aku jadi tambah bingung bercampur kaget gitu? Honey? Nomor siapa itu? Namanya kok Honey? Wah, ada main-main nih orang.

“Ada apa, Beb? Ada yang telpon, ya?” Tanya Aldhi dengan muka yang pucat pasih.

“Iya! Siapa Honey? Pacar kamu, ya?” Bentakku.

“Bebeb, pacar aku ya kamu. Kok kamu nanya yang nggak-nggak, sih? Percaya deh, Beb.” Ujar Aldhi meyakinkan Bintang.

“Sudah, ah! Aku mau pulang! Pantesan aja dari tadi nggak berhenti bunyi. Tega ya, kamu selingkuhin aku!” Gertakku.

“Ya ampun, Beb. Iya, kita pulang sekarang. Tapi kamu jangan marah dulu, dong. Aku bisa jelasin semuanya. Kita udah 2 tahun lebih pacaran. Percaya sama aku, Beb!” Aldhi bersikeras meyakinkan Bintang.

“Bener? Nggak bohong? Aku nggak mau percaya kalo kamu bohong!” Kataku sambil menghapus air mata.

“Iya, Bebeb. Aku nggak mungkin bohong di depan kamu. Aku sayang kamu, Beb.” Ujar Aldhi memaksaku untuk mempercayainya.

“Ya udah, aku percaya kamu. Lain kali jangan seperti ini ya, Beb.” Ucapku.

“Sipp, Bebeb.” Jawab Aldhi dengan senangnya.

***

Kejadian kemarin sudah kulupakan. Semoga aku bisa tersenyum puas hari ini. Niatnya sih, hari ini aku mau jalan-jalan nyari buku. Tapi Aldhi nggak bisa nemenin aku. Ia ada kuliah siang di kampus. Nggak masalah deh. Aku bisa sendiri. Udah lama juga aku nggak jalan sendiri. Tapi entah kenapa, aku kok jadi kepikiran sama Adhi, ya? Yeah, Adhi sahabat kecilku yang telah ku buang sia-sia demi Aldhi, pacarku. Semoga suatu saat nanti, aku bisa bertemu kembali dengannya.

Siang ini aku nggak makan di resto biasa. Aku ingin mencoba nuansa baru. Ternyata di mall ada new café yang kalau di lihat kayaknya unik juga. Amortentia Jeph’s Café. Hmmm, kayaknya seru tuh! Baru beberapa langkah masuk ke new café itu dan tanpa firasat apapun di benakku, aku melihat pacarku sedang bermesraan dengan wanita lain. Waduh, padahal nggak ada angin, nggak ada hujan dan pastinya nggak ada petir. Masya Allah, mataku ini belum buta. Aku yakin itu Aldhi. Tanpa pikir panjang, langsung ku labrak Aldhi dan aku minta putus. Sebisa mungkin ku tahan air mata. Cukup satu kali aku menangis olehnya. Aku takkan menangis lagi. Aldhi mencoba untuk membela dirinya. Berusaha untuk mengelak atas tuduhan yang aku jatuhkan kepadanya. Tapi aku yakin dan tetap bersikeras dengan apa yang ku lihat.

Kutinggalkan Aldhi dan cewek yang berada di sampingnya itu. Aku jadi sadar dan teringat kembali dengan kata-kata sahabatku, Adhi. Apa yang dikatakan oleh Adhi memang benar. Bodoh sekali aku telah mencintai seseorang yang selama ini hanya mencintai uangku saja. Aku menyesal telah mengenal Aldhi. Aldhi tak jauh berbeda dengan buaya darat lainnya. Ia tidak menghargai kebersamaan yang telah di bina selama 2 tahun lebih lamanya. Dari kejadian itu, aku jadi pemurung. Aku tak semangat untuk hidup. Akupun malas untuk bertemu lelaki lain diluar sana. Hanya satu lelaki yang ingin kutemui dan itu adalah Adhi, sahabat kecilku. Sudah 2 jam lebih aku memikirkannya. Ada satu perkataan terakhir Adhi sebelum ia pergi meninggalkanku. Yeah! Aku di tuntutnya untuk berubah. Aku harus menjadi akhwat sejati! Aku akan menjadi hamba Allah yang setia. Hamba Allah yang bejihad dengan jalan dakwah di muka bumi ini. I MUST CHANGE! COZ I CAN! Demi Allah aku akan BERUBAH! Menjadi wanita yang mengerti akan keadaan. Tidak menjadi Bintang yang biasa disebut cewek cantik, menarik, sexy, cerdas, kaya, royal atau apalah. Aku akan menjadi akhwat solehah seperti yang diminta oleh Adhi. Dan nantinya, aku akan memperbaiki niat hanya karena Allah semata.

***

Tahun pun berganti seiring berjalannya waktu. Aku meninggalkan rumah orangtuaku yang di Jakarta dan membangun rumah baru di Bandung. Dan tentunya atas izin orangtuaku. Aku ditugaskan untuk bekerja di Bandung.

Karir dan jalan dakwahku bersinar terang seperti namaku. Yeah! Aku seperti baru mengenal kehidupan. Tapi satu yang belum kudapatkan. Jodoh! Aku yakin, suatu saat nanti Allah akan memberikan jodoh padaku, karena makhluk di muka bumi ini diciptakan berpasang-pasangan.

Hari ini berbeda dengan hari biasanya. Aku seperti terserang virus merah jambu. Aneh bin ajaib. Aku hanya sedang memikirkan Adhi, sahabat lamaku itu. Tapi entah kenapa, aku selalu tertawa sendiri apabila mengingatnya. Apakah aku merasakan cinta untuk kedua kalinya? Ah, tak mungkin.

Sekarang aku berada di taman kota dekat perumahanku. Aku tak sengaja melihat seorang lelaki di seberang sana. Lelaki itu mengingatkan aku pada Adhi. Tingkah lakunya sama seperti Adhi. Yang membedakan hanyalah kacamata yang di pakainya. Lelaki itu kelihatan baik. Siapa ia? Tanpa pikir panjang, langsung ku hampiri ia dan sungguh luar biasa, aku terkejut bukan main. Ia adalah Adhi. Sahabat kecilku yang dari tadi aku pikirkan.

“Kamu Adhi?” Tanyaku tanpa basa-basi.

“Iya. Afwan, kamu?” Jawab Adhi dengan bingung.

“Subhanallah, sungguh aku tak mempercayai ini semua. Aku Bintang, Dhi. Sahabat kecilmu? Apakah kamu sudah lupa?” Jelasku kepada Adhi.

“Bintang? Bintang Luthfiyah Syifa? Subhanallah, Bintang. Aku hampir tidak mengenalimu. Alhamdulillah, kamu telah berjilbab sekarang. Bahkan jilbab dan pakaianmu begitu lebar.” Ujar Adhi dengan kagetnya.

“Iya, Adhi. Alhamdulillah, aku telah berubah. Aku teringat akan kata-katamu. Aku udah putus dari Aldhi. Ia tak beda dengan buaya darat lainnya. Maafkan aku, Adhi. Aku telah memutuskan hubungan persahabatan kita.” Ucapku sambil menyesali perbuatan yang telah kulakukan..

“Syukurlah. Aku juga minta maaf, ya. Nggak sepantasnya aku langsung bilang seperti itu. Oh iya, maafkan aku apabila aku langsung menanyakan keadaan dirimu sekarang. Apakah kamu sudah punya suami?” Tanya Adhi dengan PDnya.

“Suami? Wah, kayaknya untuk urusan yang satu ini, Allah belum percaya sama aku.” Jawabku dengan senyuman.

“Bintang, sekarang Allah telah mempercayaimu untuk urusan jodoh. Maukah kamu menjadi istriku?” Tanya Adhi tanpa panjang lebar.

“Apakah kamu bercanda, Dhi? Jujur saja, setiap hari aku selalu memikirkanmu. Kamu nggak bohong kan, Dhi?” Tanyaku berbalik kepada Adhi.

“Aku serius. Demi Allah, aku akan melamarmu malam ini.” Ujar Adhi.

“Adhi, jika memang kamu jodohku, aku siap untuk menerima semua ini.” Ucapku dengan tenang.

Subhanallah, aku tak menyangka semua ini akan terjadi. Malam ini aku akan dilamar oleh Adhi, sahabat kecilku yang sudah bertahun-tahun tak bertemu. Yeah! Jodoh memang rahasia Allah semata. Inilah perjalanan hidupku. Kisah cintaku yang penuh dengan lika-liku.

***

5 tahun telah berlalu. Allah memang baik kepadaku. Alhamdulillah, aku telah menjadi seorang ibu yang baik dari ketiga buah hatiku dan menjadi istri yang setia kepada suami yang telah diberikan oleh Allah untukku. Suamiku adalah sahabat kecilku, Adhi. Beberapa hari setelah lamaran, Adhi langsung mengajakku untuk menikah.

Cerita cinta yang berakhir manis. Yang dimana sebelumnya menjajaki labirin yang penuh dengan rintangan. Aku telah berhasil menemukan cinta sejatiku. Kita memang tidak tahu, siapa nantinya yang akan menjadi jodoh kita. Orang Batak, Sunda, Jawa, Papua, Palembang, Prabumulih dan bahkan orang lain yang belum kita kenal sekalipun, mungkin saja akan menjadi jodoh kita nantinya. Jalani hidup ini dengan penuh keyakinan dan selalu mengingat Allah. Karena Allah telah mengatur segalanya. Jika kita percaya, maka Allah akan selalu bersama dengan kita.

- Selesai -

Senin, 24 Januari 2011

Jika Ane Jatuh Cinta :')

Ya Allah, jika aku jatuh cinta, cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu, agar bertambah kekuatanku untuk mencintai-Mu.
Ya Muhaimin, jika aku jatuh cinta, jagalah cintaku padanya agar tidak melebihi cintaku pada-Mu
Ya Allah, jika aku jatuh hati, izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut pada-Mu, agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu.
Ya Rabbana, jika aku jatuh hati, jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling pada hati-Mu.
Ya Rabbul Izzati, jika aku rindu, rindukanlah aku pada seseorang yang merindui syahid di jalan-Mu.
Ya Allah, jika aku rindu, jagalah rinduku padanya agar tidak lalai aku merindukan syurga-Mu.
Ya Allah, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu, janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya bermunajat di sepertiga malam terakhirmu.
Ya Allah, jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu, jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh dalam perjalanan panjang menyeru manusia kepada-Mu.
Ya Allah, jika Kau halalkan aku merindui kekasih-Mu, jangan biarkan aku melampaui batas sehingga melupakan aku pada cinta hakiki dan rindu abadi hanya kepada-Mu.
Ya Allah Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu, telah berjumpa pada taat pada-Mu, telah bersatu dalam dakwah pada-Mu, telah berpadu dalam membela syariat-Mu. Kokohkanlah ya Allah ikatannya. Kekalkanlah cintanya. Tunjukilah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan cahaya-Mu yang tiada pernah pudar. Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal di jalan-Mu.

Jilbab Akhwat

Oleh: Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albany

Penelitian kami terhadap ayat-ayat Al-Quran, As-Sunnah dan atsar-atsar Salaf dalam masalah yang penting ini, memberikan jawaban kepada kami bahwa jika seorang wanita keluar dari rumahnya, maka ia wajib menutup seluruh anggota badannya dan tidak menampakkan sedikitpun perhiasannya, kecuali wajah dan dua telapak tangannya, maka ia harus menggunakan pakaian (jilbab) yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :


1. MELIPUTI SELURUH BADAN SELAIN YANG DIKECUALIKAN

Syarat ini terdapat dalam firman Allah dalam surat An-Nuur : 31 berbunyi : "Katakanlah kepada wanita yang beriman : "Hendaklah mereka menahan pandangan mereka dan memelihara kemaluan mereka dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dada mereka, dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepada suami mereka atau ayah mereka atau ayah suami mereka (mertua) atau putra-putra mereka atau putra-putra suami mereka atau saudara-saudar mereka (kakak dan adiknya) atau putra-putra saudara laki-laki mereka atau putra-putra saudara perempuan mereka (=keponakan) atau wanita-wanita Islam atau budak-budak yang mereka miliki atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan.
Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung."

Juga firman Allah dalam surat Al-Ahzab : 59 berbunyi : "Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mumin : "Hendaklah mereka mengulurkann jilbabnya ke seluruh tubuh mereka."
Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Al-Hafizh Ibnu Katsir berkata dalam Tafsirnya : "Janganlah kaum wanita menampakkan sedikitpun dari perhiasan mereka kepada pria-pria ajnabi, kecuali yang tidak mungkin disembunyikan." Ibnu Masud berkata : Misalnya selendang dan kain lainnya. "Maksudnya adalah kain kudung yang biasa dikenakan oleh wanita Arab di atas pakaiannya serat bagian bawah pakiannya yang tampak, maka itu bukan dosa baginya, karena tidak mungkin disembunyikan."

Al-Qurthubi berkata : Pengecualian itu adalah pada wajah dan telapak tangan. Yang menunjukkan hal itu adalah apa yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari Aisyah bahwa Asma binti Abu Bakr menemui Rasulullah sedangkan ia memakai pakaian tipis. Maka Rasulullah berpaling darinya dan berkata kepadanya : "Wahai Asma ! Sesungguhnya jika seorang wanita itu telah mencapai masa haid, tidak baik jika ada bagian tubuhnya yang terlihat, kecuali ini." Kemudian beliau menunjuk wajah dan telapak tangannya. Allah Pemberi Taufik dan tidak ada Rabb selain-Nya."

2. BUKAN BERFUNGSI SEBAGAI PERHIASAN

Ini berdasarkan firman Allah dalam surat An-Nuur ayat 31 berbunyi : "Dan janganlah kaum wanita itu menampakkan perhiasan mereka." Secara umum kandungan ayat ini juga mencakup pakaian biasa jika dihiasi dengan sesuatu, yang menyebabkan kaum laki-laki melirikkan pandangan kepadanya. Hal ini dikuatkan oleh firman Allah dalam surat Al-Ahzab ayat 33 : "Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti oang-orang jahiliyah."

Juga berdasarkan sabda Nabi : "Ada tida golongan yang tidak akan ditanya yaitu, seorang laki-laki yang meninggalkan jamaah dan mendurhakai imamnya serta meninggal dalam keadaan durhaka, seorang budak wanita atau laki-laki yang melarikan diri (dari tuannya) lalu ia mati, serta seorang wanita yang ditinggal oleh suaminya, padahal suaminya telah mencukupi keperluan duniawinya, namun setelah itu ia bertabarruj. Ketiganya itu tidak akan ditanya." (Dikeluarkan Al-Hakim 1/119 dan disepakati Adz-Dzahabi; Ahmad VI/19; Al-Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad; At-Thabrani dalam Al-Kabir; Al-Baihaqi dalam As-Syuaib).

Tabarruj adalah perilaku wanita yang menampakkan perhiasan dan kecantikannya serta segala sesuatu yang wajib ditutup karena dapat membangkitkan syahwat laki-laki. (Fathul Bayan VII/19).

3. KAINNYA HARUS TEBAL (TIDAK TIPIS)

Sebab yang namanya menutup itu tidak akan terwujud kecuali harus tebal. Jika tipis, maka hanya akan semakin memancing fitnah (godaan) dan berarti menampakkan perhiasan. Dalam hal ini Rasulullah telah bersabda : "Pada akhir umatku nanti akan ada wanita-wanita yang berpakain namun (hakekatnya) telanjang. Di atas kepala mereka seperti terdapat bongkol (punuk) unta. Kutuklah mereka karena sebenarnya mereka adalah kaum wanita yang terkutuk." Di dalam hadits lain terdapat tambahan : "Mereka tidak akan masuk surga dan juga tidak akan mencium baunya, padahal baunya surga itu dapat dicium dari perjalanan sekian dan sekian." (At-Thabrani dalam Al-Mujam As-Shaghir hal. 232; Hadits lain tersebut dikeluarkan oleh Muslim dari riwayat Abu Hurairah. Lihat Al-HAdits As-Shahihah no. 1326).

Ibnu Abdil Barr berkata : Yang dimaksud oleh Nabi adalah kaum wanita yang mengenakan pakaian yang tipis, yang dapat mensifati (menggambarkan) bentuk tubuhnya dan tidak dapat menutup atau menyembunyikannya. Mereka itu
tetap berpakaian namanya, akan tetapi hakekatnya telanjang. (dikutip oleh As-Suyuthi dalam Tanwirul Hawalik III/103).

Dari Abdullah bin Abu Salamah, bahawsannya Umar bin Al-Khattab pernah memakai baju Qubthiyah (jenis pakaian dari Mesir yang tipis dan berwarna putih) kemudian Umar berkata : Jangan kamu pakaikan baju ini untuk istri-istrimu !. Seseorang kemudian bertanya : Wahai Amirul Muminin, Telah saya pakaikan itu kepada istriku dan telah aku lihat di rumah dari arah depan maupun belakang, namun aku tidk melihatnya sebagai pakaian yang tipis ! Maka Umar menjawab : Sekalipun tidak tipis, namun ia mensifati (menggambarkan lekuk tubuh). (Riwayat Al-Baihaqi II/234-235; Muslim binAl-Bitthin dari Ani Shalih dari Umar).

Atsar di atas menunjukkan bahwa pakaian yang tipis atau yang mensifati dan menggambarkan lekuk-lekuk tubuh adalah dilarang. Yang tipis (transparan) itu lebih parah daripada yang menggambarkan lekuk tubuh (tapi tebal). Oleh
karena itu Aisyah pernah berkata : "Yang namanya khimar adalah yang dapat menyembunyikan kulit dan rambut."

4. HARUS LONGGAR (TIDAK KETAT) SEHINGGA TIDAK DAPAT MENGGAMBARKAN SESUATU DARI TUBUHNYA

 

Usamah bin Zaid pernah berkata : Rasulullah pernah memberiku baju Quthbiyah yang tebal yang merupakan baju yang dihadiahkan oleh Dihyah Al-Kalbi kepada beliau. Baju itu pun aku pakaikan pada istriku. Nabi bertanya kepadaku : "Mengapa kamu tidak mengenakan baju Quthbiyah ?" Aku menjawab : Aku pakaikan baju itu pada istriku. Nabi lalu bersabda : "Perintahkan ia agar mengenakan baju dalam di balik Quthbiyah itu, karena saya khawatir baju itu masih bisa menggambarkan bentuk tulangnya." (Ad-Dhiya Al-Maqdisi dalam Al-Hadits Al-Mukhtarah I/441; Ahmad dan Al-Baihaqi dengan sanad Hasan). Aisyah pernah berkata : Seorang wanita dalam shalat harus mengenakan tiga pakaian : Baju, jilbab dan khimar. Adalah Aisyah pernah mengulurkan izar-nya (pakaian sejenis jubah) dan berjilbab dengannya. (Ibnu Sad VIII/71).

Pendapat yang senada juga dikatakan oleh Ibnu Umar : Jika seorang wanita menunaikan shalat, maka ia harus mengenakan seluruh pakainnya : Baju, khimar dan milhafah (mantel). (Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf II:26/1).
Ini semua juga menguatkan pendapat yang kami pegangi mengenai wajibnya menyatukan antara khimar dan jilbab bagi kaum wanita jika keluar rumah.

5. TIDAK DIBERI WEWANGIAN ATAU PARFUM

Dari Abu Musa Al-Asyari bahwasannya ia berkata : Rasulullah bersabda : "Siapapun wanita yang memakai wewangian, lalu ia melewati kaum laki-laki agar mereka mendapatkan baunya, maka ia adalah pezina." (An-Nasai II/283; Abu Daud II/192; At-Tirmidzi IV/17; Ahmad IV/100, Ibnu Khuzaimah III/91; Ibnu Hibban 1474; Al-Hakim II/396 dan disepakati oleh Adz-Dzahabi).

Dari Zainab Ats-Tsaqafiyah bahwasannya Nabi bersabda : "Jika salah seorang diantara kalian (kaum wanita) keluar menuju masjid, maka jangan sekali-kali mendekatinya dengan (memakai) wewangian." (Muslim dan Abu Awanah
dalam kedua kitab Shahih-nya; Ash-Shabus Sunan dn lainnya).

Dari Abu Hurairah bahwa ia berkata : Rasulullah bersabda : "Siapapun wanita yang memakai bakhur (wewangian yang berasal dari pengasapan), maka janganlah ia menyertai kami dalam menunaikan shalat Isya yang akhir." (ibid)

Dari Musa bin Yasar dari Abu Hurairah : Bahwa seorang wanita berpapasan dengannya dan bau wewangian menerpanya. Maka Abu Hurairah berkata : Wahai hamba Allah ! Apakah kamu hendak ke masjid ? Ia menjawab : Ya. Abu Hurairah kemudian berkata : Pulanglah saja, lalu mandilah ! karena sesungguhnya aku telah mendengar Rasulullah bersabda : "Jika seorang wanita keluar menuju masjid sedangkan bau wewangian menghembus maka Allah tidak menerima shalatnya, sehingga ia pulang lagi menuju rumahnya lalu mandi." (Al-Baihaqi III/133; Al-Mundziri III/94).

Alasan pelarangannya sudah jelas, yaitu bahwa hal itu akan membangkitkan nafsu birahi. Ibnu Daqiq Al-Id berkata : Hadits tersebut menunjukkan haramnya memakai wewangian bagi wanita yang hendak keluar menuju masjid, karena hal itu akan dapat membangkitkan nafsu birahi kaum laki-laki (Al-Munawi dalam Fidhul Qadhir dalam mensyarahkan hadits dari Abu Hurairah).

Saya (Al-Albany) katakan : Jika hal itu saja diharamkan bagi wanita yang hendak keluar menuju masjid, lalu apa hukumnya bagi yang hendak menuju pasar, atau tempat keramaian lainnya ? Tidak diragukan lagi bahwa hal itu
jauh lebih haram dan lebih besar dosanya. Al-Haitsami dalam kitab AZ-Zawajir II/37 menyebutkan bahwa keluarnya seorang wanita dari rumahnya dengan memakai wewangian dn berhias adalah termasuk perbuatan kabair (dosa besar) meskipun suaminya mengizinkan.

6. TIDAK MENYERUPAI PAKAIAN LAKI-LAKI

Karena ada beberapa hadits shahih yang melaknat wanita yang menyrupakan diri dengan kaum pria, baik dalam hal pakaian maupun lainnya.

Dari Abu Hurairah berkata : Rasulullah melaknat pria yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian pria (Abu Daud II/182; Ibnu Majah I/588; Ahmad II/325; Al-Hakim IV/19 disepakati oleh Adz-Dzahabi).

Dari Abdullah bin Amru yang berkata : Saya mendengar Rasulullah bersabda : "Tidak termasuk golongan kami para wanita yang menyerupakan diri dengan kaum pria dan kaum pria yang menyerupakan diri dengan kaum wanita." (Ahmad II/199-200; Abu Nuaim dalam Al-Hilyah III/321)

Dari Ibnu Abbas yang berkata : Nabi melaknat kaum pria yang bertingkah kewanita-wanitaan dan kaum wanita yang bertingkah kelaki-lakian. Beliau bersabda : "Keluarkan mereka dari rumah kalian. Nabi pun mengeluarkan si fulan dan Umar juga mengeluarkan si fulan." Dalam lafadz lain : "Rasulullah melaknat kaum pria yang menyerupakan diri dengan kaum wanita dan kaum wanita yang menyerupakan diri dengan kaum pria." (Al-Bukhari X/273-274; Abu Daud II/182,305; Ad-Darimy II/280-281; Ahmad no. 1982,2066,2123,2263,3391,3060,3151 dan 4358; At-Tirmidzi IV/16-17; Ibnu Majah V/189; At-Thayalisi no. 2679).

Dari Abdullah bin Umar yang berkata : Rasulullah bersabda : "Tiga golongan yang tidak akan masuk surga dan Allah tidak akan memandang mereka pada hari kiamat; Orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, wanita yang
bertingkah kelaki-lakian dan menyerupakan diri dengan laki-laki dan dayyuts (orang yang tidak memiliki rasa cemburu)." (An-Nasai !/357; Al-Hakim I/72 dan IV/146-147 disepakati Adz-Dzahabi; Al-Baihaqi X/226 dan Ahmad II/182).

Dalam haits-hadits ini terkandung petunjuk yang jelas mengenai diharamkannya tindakan wanita menyerupai kaum pria, begitu pula sebaiknya.
Ini bersifat umum, meliputi masalah pakaian dan lainnya, kecuali hadits yang pertama yang hanya menyebutkan hukum dalam masalah pakaian saja.


7. TIDAK MENYERUPAI PAKAIAN WANITA-WANITA KAFIR

Syariat Islam telah menetapkan bahwa kaum muslimin (laki-laki maupun perempuan) tidak boleh bertasyabuh (menyerupai) kepada orang-orang kafir, baik dalam ibadah, ikut merayakan hari raya, dan berpakain khas mereka. Dalilnya : Firman Allah surat Al-Hadid : 16, berbunyi : "Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka) dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al-Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik." Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata dalam Al-Iqtidha hal. 43 : Firman Allah "Janganlah mereka seperti..." merupakan larangan mutlak dari tindakan menyerupai mereka, di samping merupakan larangan khusus dari tindakan menyerupai mereka dalam hal membatunya hati akibat kemaksiatan. Ibnu Katsir ketika menafsirkan ayat ini (IV/310) berkata : Karena itu Allah melarang orang-orang beriman menyerupai mereka dalam perkara-perkara pokok maupun cabang.

Allah berfirman : "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu katakan (kepada Muhammad) : "Raaina" tetapi katakanlah "Unzhurna" dan dengarlah. Dan bagi orang-orang yang kafir siksaan yang pedih." Ibnu Katsir I/148 berkata : Allah melarang hamba-hamba-Nya yang beriman untuk mnyerupai ucapan-ucapan dan tindakan-tindakan orang-orang kafir. Sebab, orang-orang Yahudi suka menggunakan plesetan kata dengan tujuan mengejek. Jika mereka ingin mengatakan "Denagrlah kami" mereka mengatakan "Raaina" sebagai plesetan kata "ruunah" (artinya
ketotolan) sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nisa ayat 46.

Allah telah memberi tahukan (dalm surat Al-Mujadalah : 22) bahwa tidak ada seorang mumin yang mencintai orang-orang kafir. Barangsiapa yang mencintai orang-orang kafir, maka ia bukan orang mumin, sedangkan tindakan
menyerupakan diri secara lahiriah merupakan hal yang dicurigai sebagai wujud kecintaan, oleh karena itu diharamkan

8. BUKAN PAKAIAN UNTUK MENCARI POPULARITAS (PAKAIAN KEBESARAN)

Berdasarkan hadits Ibnu Umar yang berkata : Rasulullah bersabda : "Barangsiapa mengenakan pakaian (libas) syuhrah di dunia, niscaya Allah mengenakan pakaian kehinaan kepadanya pada hari kiamat, kemudian membakarnya
dengan api neraka." (Abu Daud II/172; Ibnu Majah II/278-279).

Libas Syuhrah adalah setiap pakaian yang dipakai dengan tujuan untuk meraih popularitas di tengah-tengah orang banyak, baik pakain tersebut mahal, yang dipakai oleh seseorang untuk berbangga dengan dunia dan perhiasannya,
maupun pakaian yang bernilai rendah, yang dipakai oleh seseorang untuk menampakkan kezuhudannya dan dengan tujuan riya (Asy-Syaukani dalam Nailul Authar II/94). Ibnul Atsir berkata : "Syuhrah artinya terlihatnya sesuatu.
Maksud dari Libas Syuhrah adalah pakaiannya terkenal di kalangan orang-orang yang mengangkat pandangannya mereka kepadanya. Ia berbangga terhadap orang lain dengan sikap angkuh dan sombong."

Kesimpulannya adalah :
Hendaklah menutup seluruh badannya, kecuali wajah dan dua telapak dengan perincian sebagaimana yang telah dikemukakan, jilbab bukan merupakan perhiasan, tidak tipis, tidak ketat sehingga menampakkan bentuk tubuh, tidak disemprot parfum, tidak menyerupai pakaian kaum pria atau pakaian wanita-wanita kafir dan bukan merupakan pakaian untuk mencari popularitas.
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya
o Tetapi dari kecantikan hati yang ada di baliknya


Akhwat sejati bukanlah dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona
o Tetapi dari sejauh mana ia menutupi tubuhnya
Akhwat sejati bukanlah begitu banyaknya kebaikan yang ia berikan
o Tetapi dari keikhlasan ia memberikan kebaikan tersebut pada orang lain
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya
o Tetapi dari apa yang sering mulutnya bicarakan
Akhwat sejati bukanlah dilihat keahliannya berbahasa
o Tetapi dari bagaimana caranya ia berbicara
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian
o Tetapi dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di jalan
o Tetapi dari kekhawatiran dirinyalah yang mengundang orang jadi tergoda
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani
o Tetapi dari sejauh mana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa syukur
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul
o Tetapi dari sejauh mana ia bisa menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul

Lembaran Hari Esok :)


Sebuah perjalanan kehidupan seorang insan dilanjutkan dengan harapan dan impian baru tentang hari esok yang lebih indah. Moment seperti ini banyak dijadikan sebagai waktu untuk bermuhasabah, mengingat sejenak hari kemarin sebagai bekal pembelajaran hari esok.
Seorang bijak pernah berkata, bahwa ada dua hari dalam hidup ini yang sama sekali tak perlu anda khawatirkan.

Yang pertama..
Hari kemarin. Anda tak bisa mengubah apa pun yang telah terjadi. Anda tak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan. Anda tak mungkin lagi menghapus kesalahan dan mengulangi kegembiraan yang anda rasakan kemarin. Biarkan hari kemarin berlalu; lepaskan saja.

Yang kedua..
Hari esok. Hingga mentari esok hari terbit, anda tak tahu apa yang akan terjadi. Anda tak bisa melakukan apa-apa esok hari. Anda tak mungkin sedih atau ceria di esok hari. Esok hari belum tiba; biarkan saja.

Yang tersisa kini hanyalah hari ini. Pintu masa lalu telah tertutup dan pintu masa depan pun belum tiba. Pusatkan saja diri anda untuk hari ini. Anda dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini bila anda mampu memaafkan hari kemarin dan melepaskan ketakutan akan esok hari.
Hiduplah hari ini. Karena, masa lalu dan masa depan hanyalah permainan pikiran yang rumit. Hiduplah pa adanya, karena yang ada hanyalah hari ini.

Masa lalu, harapan dan misteri hari esok merupakan warna-warni kehidupan yang selalu memperindah perjalanan hidup itu sendiri, dimana setiap individu hidup dari masa lalunya dan seperti saat kita melihat bintang dilangit malam, kita akan tahu bahwa cahaya bintang tersebut menempuh jutaan tahun cahaya untuk sampai pada mata kita, hari ini kita melihat cahaya bintang yang dipancarkan kemarin.

Harapan adalah apa yang kita miliki saat ini, hari ini adalah harapan masa lalu dan harapan ini yang menempatkan pada posisi kita saat ini. Hari esok adalah misteri yang hanya Allah Yang Maha Mengetahui yang tahu pasti apa yang akan terjadi esok.
Hari ini ku tata kembali harapanku dengan lembaran baru untuk hari esok dari serpihan masa lalu.
Hari ini ku angkat kembali tangan ini, menengadah ke arah Sang Pemilik waktu,
Allah Yang Maha KayaHari ini ku hujam kembali keyakinan di hatiku akan janji-Mu,
Allah Yang Maha Mendengar do’a-do’a hamba-Nya yang meminta kepada-Nya
Allah Yang Maha Membolak-balikan hati manusia, jiwa ini dalam genggaman-Mu, izinkan terkabulnya do’a hamba-Mu ini yang memohon kepada-Mu dengan penuh harap dan keyakinan akan janji-Mu.
Ya Allah,.. izinkan aku mendekat kepada-Mu Ya Allah,.. izinkan aku belajar mencintai-Mu Ya Allah,.. izinkan aku berharap dengan impianku akan karunia-Mu.
Ya Allah,.. izinkan impianku menjadi harapanku dengan kehadiran dirinya dalam kehidupanku Ya Allah,.. maafkan dosa-dosaku, kabulkanlah permohonanku.. Ya Allah Yang Maha Kaya, tidak ada yang mustahil bagi-Mu. Aamiin

ZONA AKHWAT

Moeslimah Idol

Cantik, tubuh proporsional, pintar, gaul dan berperilaku baik. Itulah gambaran cewek ideal yang ada di benak setiap orang. Nggak heran kalo cewek yang memenuhi kriteria kayak gini sontak jadi idola di lingkungannya.

Nggak perlu jauh-jauh ikutan Indonesian Idol, AFI atau KDI, di sekitar kita tanpa kita sadari banyak loh idola-idola yang sering jadi buah bibir. Di sekolah atawa kampus misalnya, pasti ada aja satu-dua temen kita yang kelihatan paling menonjol dan jadi pusat perhatian. Jadilah doi jadi temen favorit yang disukai semua orang.

Bahkan bisa jadi di habitat dakwah kita, ada akhwat-akhwat tertentu yang karena kelebihannya jadi incaran para ikhwan, atau sebaliknya jadi teladan kalangan akhwat. Meski itu nggak diproklamirkan, toh fakta membuktikan akhwat macam gitu sering jadi pusat perhatian. Paling nggak, banyak ikhwan-ikhwan yang ngebet pengin mengkhitbahnya (ups).

Ada seseorang pernah cerita bahwa dulu ia punya temen kuliah nama bekennya Epot. Eit…jangan manyun, biar namanya nggak keren, tapi anaknya cakep. Udah bodi semampai, kulit mulus, otaknya juga encer. Cewek asli Tasikmalaya itu tutur bahasanya juga lemah lembut. Pembawaannya juga bersahaja, nggak banyak cing-cong. Jadilah doi banyak disegani cowok-cowok temennya. Mereka pada nggak berani ngegodain, malah pada ngeper.

Temen satu lagi namanya Meme. Cantik juga, tubuhnya mungil dan imut. Yang paling menonjol dari dia adalah: modis abis. Kalo kuliah, mulai ujung rambutnya yang keriting ampe ujung kaki didandani dengan warna senada. Kalo ijo, ijoooo semua…mirip ulat berjalan he..he...

Belum lagi kalo ujan, pake payung berenda-renda kayak cinderela. Wuih, pokoknya nyolok abis. Udah gitu ngomongnya juga heboh. Tapi doi juga baek dan pintar. Sama siapa aja mau gaul dan semua orang suka padanya. Uniknya, doi emoh jadi idola. Buktinya, Meme yang emang hobi nyanyi itu malah nolak ditawarin rekaman, jalan menuju kursi idola. ‘’Kalo mau jadi idola gampang, gue pernah ditawarin rekaman. Tapi buat apa jadi penyanyi, nggak lah yaw,’’ katanya.

Lain lagi ama akhwat yang satu ini. Sebut aja Anisa. Dari temen-temen seangkatannya, doi disebut-sebut sebagai the favorite. Soalnya, wajahnya paling manis dan nggak ngebosenin (kata temen-temennya). Dakwahnya? Tentu saja juga oke punya. ‘’Ah…masak sih. Itu kan kata temen-temen aja, saya sih nggak merasa gitu,’’ elaknya saat ditanya gimana perasaannya jadi yang “ter” di kalangan akhwat. Emang sih, dia mengakui, kadang ada juga perasaan bangga atau geer. Walaupun begitu dirinya tentu nggak pernah punya rencana untuk jadi idola.

Jaga diri

Sebenernya yang mencap seseorang itu idola justru lingkungan tempat dia berinteraksi. Dirinya sendiri mungkin nggak nyadar kalo selama ini jadi trend setter. Meski begitu ada juga yang sadar betul kalo dirinya jadi pusat perhatian. Misalnya para jebolan Indonesian Idol, AFI atau KDI kali ya. Mereka sih emang bener-bener diorbitkan buat jadi idola. Jadi, mereka diekploitasi banget untuk mendatangkan keuntungan. Tebar pesona sana-sini agar diakui eksistentinya. Padahal, nggak usah tebar pesona kalo yang namanya orang punya ‘kelebihan’ pasti akan kelihatan sendiri. Iya kan?

Makanya, buat kamu-kamu yang selama ini –merasa ataupun nggak—di posisi sebagai cewek idola di tengah-tengah habitatmu, kudu hati-hati membawa diri. Jangan sampai kelebihanmu sebagai cewek favorit malah menjerumuskan. Misal karena TP alias tebar pesona ke sana ke mari malah dianggap murahan. Hasilnya, paling-paling suka diusilin cowok.

Baiknya bersikap tawadhu, meski tetep bergaul ama siapa aja. Jangan sampai pilih-pilih temen yang selevel aja. Misal yang sama-sama cakep atau sama-sama pintar doang. Yang penting jangan sampai keseringan muncul virus geer. Maklum, ini penyakit yang biasa menyerang para idola. Geer alias gede rasa hanya bikin kecewa kalo ternyata apa yang diharapkan nggak tercapai. Apalagi kalo udah urusan ikhwan (suit..suit), bisa makan hati Non!

Moeslimah idol

Menjadi idola di tengah-tengah lingkungan kita tentu hal yang membanggakan. Tapi jangan sampai hal itu memunculkan perasaan sombong alias riya’. Sebaliknya, bagi kamu-kamu yang memiliki kemampuan biasa-biasa aja, jangan rendah diri nggak bisa jadi yang paling favorit. Toh, bisa jadi, seseorang diidolakan di hadapan manusia malah dihinakan di hadapan Allah. Na’udzubillahi min dzalik. Contohnya para ‘pahlawan’ di Turki yang di dunia dipuja-puja (Mustafa Kemal, misalnya), diidolakan dan dikasih penghormatan habis-habisan. Padahal mereka itu justru pengkhianat agama Allah Swt.

Jadi, mending kamu memupuk diri untuk menjadi idola sejati, yaitu menjadi muslimah dambaan Allah Swt. Syaratnya gampang banget, Cuma satu kata: takwa. Nggak perlu syarat macam-macam. Nggak perlu cantik, tinggi badan 170 cm, pintar dan berbudi luhur (Hik..hik…itu kan syarat jadi Putri Indonesia ya). Juga nggak butuh fotokopi KTP, kartu keluarga atawa slip gaji (emang mo kredit motor?).

Yup, untuk menjadi akhwat yang disayangi Allah Swt. kita hanya dituntut untuk menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Nggak hanya dari sisi kuantitas yang kudu banyak, tapi lebih penting lagi kualitas. Nah, kalo berhadapan dengan Allah neh sah-sah aja kalo kita tebar pesona alias cari perhatianNya. Caranya, ya itu tadi banyak-banyaklah beramal saleh.

Iya dong, Allah pasti akan care ama kita yang berusaha mendekatiNya. Allah Swt berfirman (dalam hadis qudsi) yang artinya: “Dan jika hamba-Ku mendekati dengan berjalan, Aku mendekatinya dengan berlari. Jika ia melangkah sedepa, Aku melangkah sehasta.” Oke deh, selamat menjadi muslimah idol!

Akhwat idola tetap jaga kehormatan

Siapa coba yang nggak bangga jadi akhwat idola. Udah shalehah, cantik, pintar dan supel. Dijamin pasti jadi incaran para ikhwan. Manusiawi emang. Para akhwat aja kalo liat ikhwan klimis juga membatin, bahkan jadi gunjingan. Iya apa iya? Nah, gimana kalo kamu termasuk akhwat idaman para ikhwan? Ada tips-tips yang kudu kamu perhatikan supaya nggak muncul penyakit hati:

v Jangan mudah geer. Yup, gede rasa bikin hati berbunga-bunga dan akhirnya hanya membayangkan yang indah-indah saja. Padahal realita nggak selamanya indah Non. Sadarlah, it is the real world. So, jangan baru dipuji aja udah melayang ke langit ke tujuh.

v Jaga pesona, jangan diobral. Yup, jangan mentang-mentang punya modal tampang keren, trus suka cari perhatian ke sana ke mari, padahal nggak ada urusan urgen. Apalagi kalo sering berkelebatan di hadapan para ikhwan. Malu dong. Lagian kasihan mereka Non, jangan bikin hati kebat-kebit. Sebab yang namanya ikhwan juga manusia, punya rasa, punya hati…

v Jangan sombong. Jangan mentang-mentang punya wajah di atas rata-rata para akhwat trus bersikap riya’. Yup, hilangkan penyakit hati yang satu ini karena bisa-bisa menggerus amal baik kita. Untuk itu jangan pernah pilih-pilih temen, entar dibilang somse.

v Jaga diri. Meski udah nutup aurat dengan sempurna, yang namanya wajah cantik tetep keliatan. Makanya tetep jaga diri jangan sampe jadi korban pelecehan. Tahu kan, cowok iseng nggak pandang bulu, biar udah berkerudung dan berjilbab tetep aja digodain. Nah, jaga diri jangan sampe jadi korban pelecehan.

v Jangan sok jual mahal. Biasanya akhwat yang jadi idola suka jual mahal. Apalagi kalo urusan ikhwan. Karena sadar jadi inceran, akhirnya jadi pilih-pilih banget. Kalo ada yang minat mengkhitbah (ehm..), sering nolak karena merasa masih ada ikhwan lain yang lebih cakep. Betul nggak? Jangan gitu-gitu bangetlah, entar bisa jadi boomerang loh. Saking pilih-pilihnya, salah-salah malah dapet yang biasa aja atau malah nggak kebagian (kue kalee…).

Tags: insanislami-zonacewek

bobates :D

bobates :D

sang mujahidah

sang mujahidah

generasi pemenang :)

generasi pemenang :)